PENGARUH VARIASI PANJANG LAS PADA SAMBUNGAN LEWATAN BAJA TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Raga Pijar Semesta
Eka Juliafad

Abstract

Pada pelaksanaan pembangunan suatu gedung, pembuatan beton bertulang sering terjadi permasalahan yang disebabkan oleh bahan-bahan pembentuk struktur itu sendiri. Salah satunya permasalahan dalam pekerjaan penulangan. Panjang standar baja tulangan yang tersedia biasanya hanya mencapai 12 meter. Keterbatasan panjang ini dapat memengaruhi gaya tarik pada beton bertulang. Oleh karena itu, dalam proses penulangan beton bertulang, diperlukan sistem penyambungan baja tulangan. Salah satu metode yang digunakan adalah sambungan las dengan variasi panjang lewatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Pengujian lentur dilakukan pada balok berukuran 54 cm x 15 cm x 15 cm. Jumlah benda uji yang direncanakan terdiri dari dua variasi: balok kontrol (BK/N) tanpa sambungan las sebanyak 3 buah, dan balok uji (BU10) dengan sambungan las sepanjang 10 cm sebanyak 2 buah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai kuat lentur pada balok ketika tulangan dilengkapi dengan sambungan las. Nilai kuat lentur rata-rata pada balok beton bertulang tanpa sambungan las adalah 82,91 kN, sedangkan pada balok dengan sambungan las 10 cm (BU10) adalah 99,81 kN. Namun untuk daktilitas rata-rata balok beton bertulang dengan panjang pengelasan 10 cm (BU10) mengalami penurunan terhadap balok beton bertulang tanpa pengelasan yakni 1,17 untuk balok beton bertulang dengan panjang pengelasan 10 cm (BU10) dan 1,45 untuk balok beton bertulang tanpa pengelasan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Semesta, R., & Juliafad, E. (2024). PENGARUH VARIASI PANJANG LAS PADA SAMBUNGAN LEWATAN BAJA TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG. Jurnal Applied Science in Civil Engineering, 5(3), 501-507. https://doi.org/10.24036/asce.v5i3.112583

References

Asroni, Ali. 2010. “Balok dan pelat beton bertulang.” Yogyakarta: Graha Ilmu 9–10.
Aulia, Reyhan, dan Eka Juliafad. 2023. “ANALISA PENGARUH VARIASI PANJANG PERKUATAN LENTUR PELAT BAJA TERHADAP BALOK BETON BERTULANG.” Jurnal Applied Science in Civil Engineering 4(1):40–47.
Chen, Wai-Fah, dan JY Richard Liew. 2002. The civil engineering handbook. Crc Press.
Dulbert, Biatna, dan Denny Wahyudi. 2008. “Kajian Ekonomis Baja Tulangan Beton.” Jurnal Standardisasi 10(1):19–26.
Ginting, Arusmalem. 2019. “Kajian Sambungan Lewatan Jenis Contact Lap Splice pada Beton Bertulang.” Jurnal Teknik Sipil 4(2):105–14.
Istimawan, Dipohusodo. 1994. “Struktur beton bertulang.” PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Juliafad, E. 2020. “Investigasi Kerusakan Pada Bangunan Beton Bertulang.” Depok: Rajawali Pers.
Mulyono, Tri. 2003. “Teknologi Beton, Penerbit Andi Offset.” Yogyakarta 3:26.
Nasional (BSN);, Republik Indonesia; Badan Standardisasi. 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 2847-2013. Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Salmon, Charles G., dan John E. Johnson. 1996. “Struktur Baja Desain dan Perilaku 2.”
Setiawan, Agus. 2008. “Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRF D.”
Sirampun, Andarias R. 2009. “Pemeriksaan mutu dan ukuran baja tulangan di pasaran kota palu.” Media Litbang Sulteng 2(2).
Weman, Klas. 2011. Welding processes handbook. Elsevier.
Wirsi, Hanif Hadi. 2023. “Studi Eksperimental Perkuatan Lentur Balok Beton Bertulang Menggunakan Pelat Baja dengan Variasi Jarak Pelat Baja.”