MIKROZONASI SEISMIK UNTUK KABUPATEN PASAMAN BARAT

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ferdi Ferdi
Rusnardi Rahmat

Abstract

Pulau Sumatera adalah wilayah Indonesia yang termasuk dalam batas lempeng besar Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Filipina. Batas pertemuan ketiga lempeng tersebut merupakan sumber dari lokasi gempa tektonik yang berasal dari zona subduksi dan menyebabkan terjadinya patahan yang disebut SFS (Sumatera Fault System). Patahan atau sesar ini melewati beberapa Kabupaten di Sumatera Barat, yakni Kabupaten Solok Selatan, Solok, Tanah Datar, Pasaman, Kota Padang Panjang dan Bukittinggi. Tentunya ancaman bencana gempa bumi seperti ini tidak bisa diabaikan begitu saja, apalagi di salah satu Kabupaten yang dilewati oleh sesar ini adalah Kabupaten Pasaman Barat yang memiliki potensi di bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan, pariwisata serta potensi lainnya. Penelitian ini berfokus untuk mencari amplifikasi, frekuensi serta periode gelombang tanah berdasarkan data hasil mikrotremor yang dapat dipergunakan untuk membuat mikrozonasi seismik di Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) yaitu metode yang digunakan untuk menghitung rasio sprektrum komponen horizontal terhadap komponen vertikal dari gelombang mikrotremor. Hasil yang didapatkan adalah peta mikrozonasi seismik untuk Kabupaten Pasaman Barat dan bukti bahwasanya nilai periode gelombang tanah sangat bergantung pada jenis lapisan tanah/batuan. Untuk rata-rata nilai periode tanah pada Kabupaten Pasaman Barat sesuai titik yang disurvey adalah 2,849 s dengan tanah jenis IV yang mana jenis tanah tersebut terdiri dari sedimentasi delta, top soil, lumpur, tanah lunak, humus, endapan delta atau endapan lumpur, dan tanah yang tergolong pada jenis tanah lembek dengan kedalaman 30 meter.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Ferdi, F., & Rahmat, R. (2023). MIKROZONASI SEISMIK UNTUK KABUPATEN PASAMAN BARAT. Jurnal Applied Science in Civil Engineering, 4(1), 15-19. https://doi.org/10.24036/asce.v4i1.58483

References

Arifin, S. S. (2014). Penentuan Zona Rawan Guncangan Bencana Gempa Bumi Berdasarkan Analisis Nilai Amplifikasi HVSR Mikrotremor dan Analisis Periode Dominan Daerah Liwa dan Sekitarnya. JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi), 2(01), 30-40.
Budiman, A., Nandia, R., & Gunawan, M. T. (2011). Analisis Periode Ulang Dan Aktivitas Kegempaan Pada Daerah Sumatera Barat Dan Sekitarnya. Jurnal Ilmu Fisika (JIF), 3(2), 55-61.
Bullen, K. E. (1965). Models for the density and elasticity of the Earth's lower core. Geophysical Journal International, 9(2-3), 233-252.
Delfebriyadi. (2011). Deagregasi Hazard Kegempaan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Teknik Sipil, 18(3), 217-226.
Elnashai, A. S., & Di Sarno, L. (2015). Fundamentals of earthquake engineering: from source to fragility. John Wiley & Sons.
Hadianfard, M. A., Rabiee, R., & Sarshad, A. (2017). Assessment of vulnerability and dynamic characteristics of a historical building using microtremor measurements. International Journal of Civil Engineering, 15(2), 175-183.
Imani, R., & Melasari, J. (2017). Estimasi Seismisitas Sumatera Sebagai Upaya Mitigasi Risiko Gempa. Prosiding Seminar Nasional "Gempa Sumatera Utara: Resiko dan Antisipasinya".
Laberta, S. (2013). Mikrozonasi Indeks Kerentanan Seismik Berdasarkan Analisis Mikrotremor di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Minakami, T. (1974). Seismology of volcanoes in Japan. In Developments in Solid Earth Geophysics (Vol. 6, pp. 1-27). Elsevier.
Mustafa, B. (2010). Analisis gempa nias dan gempa sumatera barat dan kesamaannya yang tidak menimbulkan tsunami. Jurnal Ilmu Fisika| Universitas Andalas, 2(1), 44-50.
Natawidjaja, D. H., & Triyoso, W. (2007). The Sumatran fault zoneā€”From source to hazard. Journal of Earthquake and Tsunami, 1(01), 21-47.
Prager, Ellen J. (2006). Sains dan Sifat Gempa Bumi, Gunung Berapi, dan Tsunami. Pakar Raya: Bandung.
Rahmatullah, F. S. (2013). Studi Potensi Likuifaksi Berdasarkan Indeks Kerentanan Seismik dan Percepatan Tanah Maksimum Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Saman, R. T., Sianturi, H. L., & Pingak, R. K. (2017). Pemetaan Mikrozonasi Seismik di Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya, 2(2), 66-74.
Sulistiawaty, S., Zulfikar, Z., Irfandy, J. W., Tiwow, V. A., & Palloan, P. (2017). Analisis Mikrozonasi Seismik pada Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 6(1), 28-38.
Tohari, A., & Wardhana, D. D. (2018). Mikrozonasi seismik wilayah Kota Padang berdasarkan pengukuran mikrotremor. RISET Geologi dan Pertambangan, 28(2), 205-220.