DESAIN PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PELAT BAJA DENGAN VARIASI JARAK PELAT BAJA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Hanif Hadi Wirsi
Eka Juliafad

Abstract

Balok merupakan salah satu komponen struktur yang sering menggunakan beton bertulang sebagai material penyusunnya, terkadang dalam membuat desainnya masih sering kali terjadi kesalahan, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada balok, dan pada akhirnya menjadi kerusakan struktur secara keseluruhan. Untuk menghindari keadaan tersebut perlu dilakukan alternatif peningkatan kekuatan dengan perkuatan konstruksi. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu penambahan perkuatan menggunakan pelat baja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian lentur mengunakan balok berukuran 53 cm x 15 cm x 15 cm. Untuk banyak nya benda uji yang direncanakan yaitu terdiri dari 4 variasi yaitu untuk balok kontrol (BK), balok uji 1 (BU1) memiliki ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 10,05 cm, balok uji 2 (BU2) memilik ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 6,28 cm, balok uji 3 (BU3) memilik ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 3,775 cm sebanyak 4 buah untuk masing masing balok. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bahwa terjadi kenaikan nilai kuat lentur pada balok ketika diberi tambahan perkuatan megunakan pelat baja. Perubahan nilai tersebut adalah pada balok beton bertulang tanpa penambahan perkuatan diperoleh nilai kuat lenturnya sebesar 86,630 kNm, kemudian untuk balok beton bertulang dengan penambahan perkuatan pelat  baja balok uji 1 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 112,910 kNm, penambahan perkuatan pelat baja dengan balok uji 2 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 180,692 kNm, penambahan perkuatan pelat baja dengan balok uji 3 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 300,594 kNm.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Wirsi, H., & Juliafad, E. (2023). DESAIN PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PELAT BAJA DENGAN VARIASI JARAK PELAT BAJA. Jurnal Applied Science in Civil Engineering, 4(1), 32-39. https://doi.org/10.24036/asce.v4i1.59383

References

Juliafad, E., Ananda, R., Sulistyo, D., Suhendro, B., & Hidayat, R. (2019). Nonlinear Finite Element Method Analysis of after Fire Reinforced Concrete Beam Strengthened with Carbon Fiber Strip. Journal of Physics: Conference Series, 1175(DE). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1175/1/012019
Juliafad, E., Gokon, H., & Putra, R. R. (2021). Defect Study On Single Storey Reinforced Concrete Building In West Sumatra: Before And After 2009 West Sumatra Earthquake. International Journal of GEOMATE, 20(DE), 205–212. https://doi.org/10.21660/2020.77.ICEE03
Juliafad, E., & Melinda, A. P. (2019). Assessment of Reinforced Concrete Building for Disaster Reduction Strategy in Padang City, West Sumatra, Indonesia. MATEC Web of Conferences, 258(DE), 03007. https://doi.org/10.1051/matecconf/201925803007
Mulyadi. (2018). Pengaruh Penggunaan Carbon Fibre Sheet Terhadap Kekakuan Pada Balok Beton Bertulang. Genta Mulia, 9(1), 89–98.
Setiyawan, C. H. (2016). Kapasitas lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal dengan takikan sejajar tipe “u” lebar 1 cm dan 2 cm pada tiap jarak 5 cm. 288–295. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/51066
SNI 8399:2017. (2017). Profil Rangka Baja Ringan. 26.
Uii, H. (2018). Prosiding Kolokium Program Studi Teknik Sipil (KPSTS) FTSP UII 2018, November 2018, ISSN 9-772477-5B3159. 00(November), 1–8.