PELATIHAN TUKANG LOKAL DALAM PERBAIKAN DAN PERKUATAN RUMAH AKIBAT GEMPA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Gempa Pasaman Barat tanggal 25 Februari 2022 (6,2 SR) telah meruntuhkan banyak rumah masyarakat. Keruntuhan paling banyak terjadi pada daerah yang dekat dengan pusat gempa, dan umumnya dialami rumah permanen (tembokan). Rumah masyarakat yang berkonstruksi sederhana memiliki potensi lebih besar untuk rusak dibandingkan dengan gedung-gedung tinggi yang sudah didesain tahan gempa berskala besar. Tingginya tingkat kerusakan bangunan yang tergolong kerusakan menengah dan berat dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat pada umumnya dan tukang lokal khususnya tentang prinsip-prinsip pembangunan rumah yang aman gempa. Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah bangunan haruslah dirancang supaya aman terhadap gempa dengan memakai material bangunan yang berkualitas dan metode pengerjaan yang benar yang memenuhi persyaratan pokok pembangunan rumah yang lebih aman gempa. Hal ini akan membuat bangunan menjadi lebih kokoh, kuat, dan jika terjadi gempa tidak membahayakan penghuninya.
Kegiatan penerapan Iptek ini bertujuan untuk melakukan pelatihan terhadap tukang lokal dalam melakukan perbaikan dan perkuatan (retrofitting) rumah pasca gempa Pasaman Barat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Kenagarian Aua Kuniang Kabupaten Pasaman Barat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini diawali dengan survey awal ke lokasi kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan sosialisasi serta pemberian dokumen pendukung, melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi dan monitoring untuk memberikan penjelasan lanjutan dan tambahan yang diperlukan. Peserta pelatihan sangat antusias terhadap penyampaian materi pelatihan karena menambah ilmu mereka yang sebagian besar berlatar pendidikan rendah dan tidak ditunjang oleh adanya pendidikan keilmuan di bidang Teknik Sipil. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata peningkatan pengetahuan tentang perbaikan dan perkuatan (retrofitting) rumah pasca gempa meningkat. Dengan demikian peserta memiliki pengetahuan tentang teknologi sederhana yang dapat diterapkan pada kegiatan perbaikan dan perkuatan rumah sederhana.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JASCE.
The author holds the copyright of the submitted and published articles, with the understanding that articles are disseminated under the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0.
The editor team is entitled to do the editing in accordance with the guidelines writing or template in the JASCE.
References
Andayono, Totoh, 2012, “Mutu Batu Bata yang Digunakan Masyarakat Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa di Padang Pariaman”, Laporan Penelitian JICA, Padang
Boen, Teddy., 2006, ”Membangun Rumah Tembokan Tahan Gempa”, WSSI, Jakarta.
Boen, Teddy., 2012, ”Perbaikan dan Perkuatan Bangunan Tembokan”, WSSI, Jakarta.
Build Earthquake Resistant Houses, 2008, ”Panduan Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa”, Build Change, Padang.
JICA, 2009, ”Persyaratan Pokok Rumah Yang Lebih Aman”, JICA dan TARKIM Sumbar, Padang.
Sandra, Nevy, 2010, “Perilaku Dinding Bata Akibat Beban Gempa”, Percikan, Volume 119-Desember 2010, hal. 43-48.