ANALISIS SAMBUNGAN LAS BAJA TULANGAN EXISTING STEK KOLOM BANGUNAN TERHADAP KUAT TARIK BAJA TULANGAN BETON

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Afriwaldi Afriwaldi
Prima Zola

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sambungan las pada kuat tarik baja tulangan ulir berdiameter 16 dan 19. Tujuan penelitian  ini adalah untuk Mengetahui sambungan las baja tulangan existing  stek kolom bangunan terhadap kuat tarik baja tulangan beton. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. penelitian eksperimental adalah penelitian yang melakukan suatu pengujian dengan tidak mengadakan manipulasi terhadap objek yang akan diteliti kemudian melakukan kontrol untuk mendapatkan hasil dari penelitian tersebut. Hasil penelitian ini mendapatkan Nilai kekuatan tarik pada spesimen sambungan las dengan arus 90 Ampere yang diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi yaitu sambungan las 7D pada baja tulangan D16 memliki nilai Nilai Fm (Beban tarik), 120,4 kN, Fy (Beban luluh), 100 kN, σy (Kuat luluh/batas ulur), 497,6 N/mm2, σu (Kuat tarik maksimum), 598,7 N/mm2 dan Ɛ (Regangan), 16,2 % dan Panjang sambungan las pada D19 yaitu sambungan las 8D, diproleh nilai Nilai Fm (Beban tarik), 168,9 kN, Fy (Beban luluh), 127,9 kN, σy (Kuat luluh/batas ulur), 451,0 N/mm2, σu (Kuat tarik maksimum), 595,8 N/mm2 dan Ɛ (Regangan), 21,5 %.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Afriwaldi, A., & Zola, P. (2023). ANALISIS SAMBUNGAN LAS BAJA TULANGAN EXISTING STEK KOLOM BANGUNAN TERHADAP KUAT TARIK BAJA TULANGAN BETON. Jurnal Applied Science in Civil Engineering, 4(3), 320-324. https://doi.org/10.24036/asce.v4i4.69583

References

[1] Agus Setiawan, 2008, Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (SNI 03- 1729-2002), Erlangga Jakarta.

[2] Arifianto, Sony. (2017). Pengaruh Kekuatan Sambungan Baja Tulangan Dengan Menggunakan Sambungan Mekanis Ditinjau Dari Perilaku Balok Beton Bertulang. Rekayasa Teknik Sipil, 1(1), 358–364

[3] Badan Standardisasi Nasional. (2017). Baja tulangan beton (SNI 2052:2017). Standar Nasional Indonesia, 15

[4] (BSN), B. S. N. (2019). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan (SNI 2847:2019). Standar Nasional Indonesia (SNI), 8, 653–659. 31_286.pdf. (n.d.).

[5] Badan Standardisasi Indonesia. (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung. SKSNI-T-15-1991-03. Sksni-T-15-1991-03, 1(1), 1–185.

[6] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2017). SNI 2052-2017 : Baja Tulangan Beton. Standar Nasional Indonesia, 13.

[7] Charles G. Salmon, Jhon E Jhonson, Wira, 1990, Desain dan Perilaku , Erlangga , Jakarta.

[8] Chu- Kia Wang, Charles G. Salmon, Binsar Hariandja. 1989, Desain Beton Bertulang Edisi Keempat Erlangga, Jakarta.

[9] Dulbert, B., & Denny, T. (2015). Kajian Ekonomis Baja Tulangan Beton. March 2008, 19–26

[10] Dulbert, B., & Wahyudi, D. (2008). Kajian Ekonomis Baja Tulangan Beton. Jurnal Standardisasi, 10(1), 19–26.

[11] Gaputra, A. D., & Lubis, I. H. (2017). Preferensi Masyarakat terhadap Material Bangunan. October, H049–H054. https://doi.org/10.32315/ti.6.h04

[12] Gere & Timoshenko. (2000). Mekanika Bahan Jilid 1 Edisi 4.

[13] Indonesia, S. N., & Nasional, B. S. (2002). Standar Nasional Indonesia Baja tulangan beton ICS 27.180 Badan Standardisasi Nasional

[14] Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebab Dan Tindakan Pencegahannya. Jurnal Momentum, 14(1), 46–56

[15] Jaedun, A. (2011). Oleh: Amat Jaedun. Metodologi Penelitian Eksperimen, 0–12.

[16] James M Gere, Stephen P Timoshenko, Hans J Wospakrik, 1987, Mekanika Bahan, Edisi Kedua Versi Si Erlangga , Jakarta

[17] Juliafad, E. (2020). Investigasi Kerusakan Pada Bangunan Beton Bertulang. Depok: Rajawali Pers.

[18] Kirman, M., & Supriadi, S. (2007). Kajian Mutu Baja Tulangan Sirip Yang Telah Terkorosi Sepuluh Tahun. Jurnal Standardisasi, 9(2), 49-55.

[19] Rokhman, A., & Supriatna, A. (2013). Pengaruh Variasi Panjang Sambungan Las Terhadap Kapasitas Kuat Tarik Baja Tulangan. Konstruksia, 5(1), 77–83.

[20] Sirampun, A. R. (2009). Pemeriksaan mutu dan ukuran baja tulangan di pasaran kota palu. Litbang Sulteng, 2(2), 146–152.

[21] Purwono, R. dkk. (2007). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002). ITSpress.

[22] Sastranegara, A. (2009). Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam. Situs informasi mekanika, material, dan manufaktur, 1,1-5

[23] Suseno, H., & Biatna Dulbert Tampubolon, E. (2007). Evaluasi Penerapan Baja Tulangan Beton Di Indonesia. Jurnal Standardisasi, 9(1), 10-19.

[24] Thompson M.K. et all, (2003). Anchorage Behavior of Headed Reinforcement, Research Report 1855-3, Center For Transportation Research Bereau of Engineering Research The University of Texas at Austin.

[25] Trenggonowati, D. L., & Arafiany, N. M. (2018). Pengendalian Kualitas Produk Baja Tulangan Sirip 25 Dengan Menggunakan Metode Spc Di Pt. Krakatau Wajatama Tbk. Journal Industrial Servicess, 3(2).

[26] ((BSN), 2019; 31_286.Pdf, n.d.; Badan Standardisasi Indonesia, 1991; Badan Standarisasi Nasional Indonesia, 2017; Dulbert & Wahyudi, 2008; Moshinsky, 1959; Sirampun, 2009).